Investasi Karir Yang di Terlantarkan di Dalam Dunia Kuliner


Investasi Karir Yang di Terlantarkan di Dalam Dunia Kuliner

 foto  :Anak kecil aja yang berusaha menimba ilmu untuk masa depan
 Saat  karir menanjak naik  menjadi executive chef, saat itulah aku merenungkan saman dahulu awal me-mulai karir di dunia kuliner.

Dengan  gaji empat ribu rupiah  per hari dan seratus empat ribu rupiah perbulan, dengan pekerjaan yang berat, disuruh sana,suruh sini, di maki, dihukum, di bilang goblok,  akhirnya saat ini  bisa mendapatkan  ratusan ribu per hari dan jutaan perbulan dengan pekerjaan yang cukup ringan, hanya mengkonsep dan menyuruh orang lain yang kerjakan, memberikan contoh sekali dua kali lalu di pantau saja, bila tidak sesuai saat nya memarahi orang itu….hehehhehe sebetulnya itu bukan balas dendam karena  kami sudah lebih dahulu mendapatkan itu.


  1. Mengenang saat-saat itu , seandainya saya tidak mau menerima gaji sebesar empat ribu rupiah, belum tentu saat ini , saya bisa dapatkan ratusan ribu perhari.
  2. Mengenang saat-saat itu  seandainya saya tidak mau menerima gaji seratus empat ribu rupiah perbulan, belum tentu saat ini saya mendapatkan jutaan per bulan.
  3. Mengenang saat itu  seandainya saya tidak disuruh sana,suruh sini, di maki, dihukum, di bilang goblok, mungkin saat ini saya benar-benar goblok.


Bertahun-tahun kami berkarir untuk mencapai puncak karir dalam dunia kuliner, banyak hal yang kami lihat  dan pelajari dari kaum pemula saat ini. Mereka tidakberpikir saat masih mudah, karir masih merayap, saat nya untuk belajar, saat nya untuk menimbah ilmu sebanyak mungkin untuk menggapai hari esok.

Saat ini kebanyakan para pemula , maksud kami para koki pemula sudah mau  dan ingin mendapatkan gaji yang besar, bahkan lebih besar dari executive chef…… Ibaratnya Jabatan Cook Helper tapi gajinya executive chef……..

Memang sungguh luar biasa pemikiran mereka, namun tidak semua orang seperti itu, tapi rata-rata seperti itu. Kesadaran untuk meng-Investasikan Karir tidak di perhatikan, yang di perhatikan adalah gajinya.

Apabila kita mempelajari  tentang  kenaikan gaji maka harus ada pengorbanan, antara lain : Tenaga,Pikiran,waktu dan sebagainya. Ketika karir semakin menanjak ke atas, maka gaji juga akan ikut dari belakang kita, karir semakin cepat kenaikan gaji juga semakin cepat naik.

Sangat di sayangkan para profesi kuliner baru zaman ini, yang menyia-nyiakan investasi karirnya dengan hambatan GAJI, di suruh kerja ini,kerja itu sudah mengeluh “ Pak Gaji KU kecil,….Tambahin dong baru disuruh-suruh”…hahahahhaha Lucu juga mendengar nya.

Dengan berbagai keluhan  yang seperti itu akhirnya menutup pintu karir selanjutnya, cuek dan tidak mau lagi menerima arahan dari senior akhirnya terlengserlah dari kedudukan nya, pindah sana,pindah sini tetap seperti itu, akhir nya jadilah pengumpul kaleng bekas atau kerja pikul semen batu,kerikil atau pun jadi PENGACARA =Pengangguran Banyak Acara (jadi bajing loncat hehehe)

Saya melihat flash back se-masa kami masih sama seperti mereka, tidak menyia-nyiakan  waktu itu, kami belajar  bekerja dengan tekun , dengan harapan suatu saat nanti kami akan mengganti orang suruh-suruh kami bekerja.

Kiranya para Culinary Beginer bisa sadar dan tidak menyia-nyiakan waktu untuk belajar dan meningkatkan karir hingga mencapai karir tingkat tinggi, dan mengikuti jejak semua orang sukses.

Salam Kuliner dan Sukses menanti anda.