MEMORIES WITH CHEF AGUS SASIRANGAN

AGUS SASIRANGAN COME VISITING ME

MEMORIES WITH MY KITCHEN TEAM ASTON TANJUNG CITY HOTEL

They are my the best team at ASTON TANJUNG CITY Hotel west kalimantan. Thank you for joint with me, and see you for next time

PRE OPENING TEAM HOTEL HORISON JAYAPURA

The best team at Hotel Horison Jayapura, first General manager Mr.Ketut Kartika

STAY COOL FOOD EXHIBITION AT SAMARINDA

Food exhibition food and beverage at samarinda, my self enjoy this time, try eating pisang monyet Rp 10.000

SWEET MEMORIES TOURING AND TAKE A REST IN A MOUNTAIN

Remember for this time , my heart is very happy because i can see the freedom world from the mountain

CLAY POT ADVENTURE FOOD PROMOTION

This is a original taste from asian, served in a claypot, if you enjoy this food , you will never forget that.

TIPS SAFETY RIDING


TIPS SAFETY RIDING


Pengecekan Kendaraan

Sebelum memulai mengendarai motor, yang pertama harus di perhatikan adalah kondisi motor, seperti keadaan tekanan ban, rantai, kaca spion, kondisi lampu, klakson dan lainnya. Semuanya harus dalam kondisi normal

Pakaian

Pakaian menjadi hal yang sangat penting juga dalam safety riding, di antaranya pengendara harus memakai jaket (yah.. Supaya tidak masuk angin dan menjaga daya tahan tubuh), memakai sepatu, memakai celana panjang yang tebal, hal ini untuk menghindari atau meminimalkan kecelakaan yang parah. Selalu menggunakan Helm, awas jangan asal helm, tetapi helm yang bisa melindungi bagian kepala kita seperti helm SNI.

Kelengkapan Administrasi Ranmor dan pengemudi

"jangan sampai lupa " untuk membawa Surat Ijin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)

Berdoa

Selalu berdoa, sebelum kita memulai mengendarai motor, supaya kita terhindar dari apa yang kita tidak inginkan, dan selamat sampai tujuan.


Selama dalam perjalanan hal-hal yang harus di perhatikan supaya tetap dalam keadaan safety riding diantaranya :

Berada Di Jalur Kiri

Gunakan selalu jalur kiri dan hati-hati dengan kemunculan
kendaraan yang datang mendadak dari arah yang berlawanan.
Jangan berkendara sepanjang sisi kanan jalan walaupun tidak
ada kendaraan lain dari arah yang berlawanan. (berkendara di sebelah
kanan jalan akan menyebabkan tabrakan yang dapat mengakibatkan luka yang
serius atau kematian).

Berpindah Jalur

Ketika kita hendak berpindah jalur, sangat penting untuk
memberi tanda ke arah yang kita tuju bagi pengendara lain dengan
menyalakan lampu sein 3 detik sebelumnya.
Pengendara harus memperhatikan kaca spion, terutama
memeriksa kendaraan di belakangnya sebelum berpindah jalur.

Melewati Persimpangan

Ketika belok ke kiri atau ke kanan dipersimpangan sangat
penting untuk menyalakan lampu sein 30 meter sebelum mendekati
persimpangan untuk memberikan tanda arah yang hendak kita tuju kepada
pengguna jalan yang lain.
Sebelum berpindah jalur, pastikan kondisi keamanan dan
keadaan lalu-lintas di sekitar kita (jangan hanya melihat kaca spion,
karena kaca spion memiliki keterbatasan pandangan)

Rintangan Di Jalan
Batu, kerikil, tanah atau lumpur dan pasir

Batu, kerikil, tanah atau lumpur dan pasir membuat permukaan
jalan sangat licin dan dapat menyebabkan sepeda motor tergelincir dan
jatuh. Untuk menghindarinya, kurangi kecepatan sebelumnya (pada
permukaan jalan yang baik), hindari belok terlalu patah dan pengereman
terlalu keras saat melalui kondisi jalan seperti ini.
Waspadalah selalu untuk melihat permukaan jalan di depan
kita, karena ada beragam bentuk lubang di permukaan jalan dan perbedaan
ketinggian pada bahu jalan.

Lubang di jalan dan perbedaan ketinggian pada bahu jalan

Ketika berkendara di jalan, pengendara motor harus selalu
hati-hati tidak hanya pada pengendara yang lain di sekitarnya, tetapi
juga perilaku dari pejalan kaki dan hewan.

Pejalan kaki yang menyeberang jalan

Kita sebagai pengendara, harus menghormati pejalan kaki
, utamakanlah nomor satu buat pejalan kaki.
Banyak pengendara yang selalu meremehkan pejalan kaki, contohnya pada saat lampu merah, kebanyakan pengendara melanggar batas garis putih ketika lampu merah, padahal batas tersebut hak pengguna jalan ketika mau menyebrang. Atau ketika jalanan macet, banyak pengendara motor yang mengambilalih fungsi jalan setapak/trotoar yang dikhususkan buat pejalan kaki, tetapi malah di pakai para pengendara motor, hal ini sangat membahayakan pejalan kaki.

Berkendara Dengan Satu Tangan

Kita tidak dibenarkan mengendarai sepeda motor dengan satu tangan
(mis: memegang payung untuk menghindari hujan atau sinar matahari),
karena kita dapat dengan mudah kehilangan keseimbangan.



Berkendara Dalam Pengaruh Minuman atau Obat-obatan

Kondisi tubuh dan mental yang tidak sehat karena pengaruh minuman
beralkohol (mis: minuman keras) dan obat-obatan (mis: yang menimbulkan
kantuk ataupun obat-obatan terlarang), dapat mengurangi konsentrasi dan
reflek pada saat berkendara dan sangat berbahaya untuk keselamatan diri
sendiri serta orang lain.

Berkendara Pada Malam Hari

Sinaran lampu khususnya lampu depan memiliki keterbatasan penyinaran
pada malam hari, oleh sebab itu tingkatkan kewaspadaan saat berkendara
di malam hari.

Pengereman

Sangat penting untuk menggunakan rem depan dan belakang
secara bersamaan.
Rem depan harus dioperasikan sedikit lebih kuat dari rem
belakang, karena rem depan lebih efektif daripada rem belakang.

Patuhi Rambu-rambu Lalu-lintas

Rambu-rambu lalu lintas dibuat untuk memberikan panduan keselamatan
bagi pengguna jalan dan Dan jangan pernah untuk melakukan kegiatan lain selain mengendara..misalnya "menggunakan HP"..




Mudah-mudahan tips yang sangat sederhana ini ada manfaatnya

KODE ISYARAT DALAM TOURING


KODE ISYARAT DALAM TOURING

Kode Isyarat wajib di kuasai Road Captain (RC) dan Vojrider (VJ) dan dapat di mengerti oleh peserta rombongan touring.
Kemudian kode isyarat yang diberikan oleh RC/VJ harus di
ikuti oleh peserta secara berurutan mulai dari peserta nomor 2 & terus ke belakang.
Pada prakteknya beberapa isyarat mempunya arti dan makna yang berbeda. Hal ini karena disesuaikan dengan gaya dan riding style dari setiap komunitas,
klub motor, jenis motor yang dipakai. maupun sikap dari pengendara itu sendiri.
Kode-kode tersebut diantaranya :

1. START MESIN

RC/VJ memberikan isyarat 'hidupkan mesin' dengan tangan kanan keatas sambil memainkan jari telunjuk tangan kanan.
Posisi masih berhenti dan kode start harus didahului oleh klakson dari Sweeper (SW) yang ada paling belakang. Usai klakson SW tadi, RC memberikan acungan jempol tangan kanan/kiri agar dilihat oleh semua peserta, artinya 'ready to go.'

2. BELOK KIRI, BELOK KANAN, MAJU TERUS dan BERBALIK ARAH

RC/VJ memberikan isyarat dengan cara mengangkat tangan kiri dan mengayunkan lengan ke arah kiri dengan telapak tangan terbuka dan jari-jemari rapat, berarti rombongan bersiap BELOK KIRI.
Jika lengan kiri di ayunkan ke arah kanan, berarti bersiap BELOK KANAN.
Dan jika lengan kiri di ayunkan ke arah depan, berarti rombongan dapat jalan terus dengan mengambil arah ke depan atau MAJU TERUS.

Jika RC/VJ mengangkat lengan kiri dan mengacungkan 1 jari kemudian membentuk lingkaran, berarti rombongan harus berputar atau BERBALIK ARAH.

3. JALANAN BERBAHAYA

Jalanan berbahaya ini bisa jalan berlubang, tidak rata, banyak pasir/kerikil, polisi tidur, berair dan lainnya.
RC/VJ memberikan isyarat dengan cara menurunkan kaki kiri, berarti jalanan ada masalah di sebelah kiri.
Jika kaki kanan yang di turunkan, berarti jalanan ada masalah di sebelah kanan.
Dan jika kedua kaki diturunkan, berarti jalanan tersebut ada masalah sebaiknya turunin kecepatan dan berhati-hati.

4. MENGURANGI dan MENAMBAH KECEPATAN

RC/VJ memberikan isyarat dengan cara membuka telapak tangan kiri kemudian di gerakan ke atas dan ke bawah secara berulang dan perlahan, berarti rombongan harus MENGURANGI KECEPATANnya.
Jika RC/VJ memberikan isyarat dengan cara membuka telapak tangan kiri kemudian di gerakan ke depan secara berulang, berarti rombongan harus MENAMBAH KECEPATANnya.
Kedua isyarat ini harus mempertimbangkan kondisi jalan.

5. BUAT FORMASI BARISAN

RC/VJ memberikan isyarat dengan cara mengangkat tangan kiri dan mengacungkan 1 jari, berarti formasi di buat satu barisan di mulai dari Road Captain sampai barisan paling belakang (Sweeper).
Jika RC/VJ mengacungkan 2 jari, berarti formasi di buat 2 barisan, dengan formasi zig-zag.
Isyarat ini meminta formasi barisan grup menjadi 2 dengan syarat kondisi jalan sepi dan formasi memang layak untuk
berbaris dua. Jika kondisi dua baris sudah tidak mungkin lagi, maka secepatnya RC/VJ memberikan isyarat satu baris.

6. MEMPERJAUH JARAK ANTAR PESERTA

RC/VJ/SW memberikan isyarat dengan cara mengangkat tangan kiri dengan jari terkepal kecuali ibu jari dan kelingking, berarti menandakan untuk MEMPERJAUH JARAK ANTAR PESERTA rombongan khususnya peserta yang berdempetan.

7. RC MEMBUTUHKAN BANTUAN SWEEPER

RC memberikan isyarat dengan cara menepuk helm bagian kanan dengan tangan kanan 2 kali, berarti RC MEMBUTUHKAN BANTUAN DARI SWEEPER.

8. ISI BENSIN
RC/VJ memberikan kode isyarat tangan kiri menunjuk ke arah tangki bensin, berarti waktunya ISI BENSIN. Pada saat isi bensin isilah bensin full tangki.

9. PESERTA ADA MASALAH

Salah satu peserta ada yang membunyikan klakson secara panjang tanpa jeda, berarti peserta tersebut mengalami masalah. SW harus langsung memberi tahu RC supaya memberhentikan rombongan.

10. MENGHORMATI PENGGUNA JALAN LAIN

Semua peserta tanpa ada isyarat dari RC bisa Mengacungkan ibu jari, tanda bahwa kita MENGHORMATI PENGGUNA JALAN LAIN.

11. STOP/BERHENTI

RC/VJ memberikan isyarat dengan cara mengangkat tangan kiri dan mengepalkan jari tangan menandakan agar rombongan memperlambat laju kendaraan untuk STOP/BERHENTI.

12. RAPIHKAN KENDARAAN dan MATIKAN MESIN di TEMPAT PARKIR

RC memberikan isyarat dengan cara mengangkat ibu jari dan telunjuk, berarti peserta harus RAPIHKAN KENDARAANnya di tempat parkir.
jika RC memberikan isyarat dengan cara mengangkat telunjuk dan menggerakannya seperti memotong leher, berarti peserta mengharuskan MEMATIKAN MESINnya.

Catatan Penting

* Pemberian isyarat harus memperhatikan keselamatan diri sendiri dan pengendara lain sehingga tidak terjadi kecelakaan dikarenakan usaha memberikan/meneruskan isyarat.
* Pemberian isyarat dilakukan tanpa menimbulkan kesan arogansi dan mengintimidasi pengguna jalan lain. Misalnya : menunjuk pengendara lain agar menyingkir, berdiri diatas motor sambil memberi isyarat pengendara dari arah berlawanan untuk menyingkir, mengangkat kaki seolah-olah ingin menendang pengguna jalan lain, memberikan isyarat yang mengagetkan pengguna jalan lain, dst.

Seluruh keterangan Tata Tertib dan Kode Isyarat Dalam Touring yang telah dipaparkan diatas bukanlah suatu hal yang baku. Sebenarnya masih banyak lagi mekanisme touring, maupun isyarat-isyarat lainnya yang bisa dipergunakan ketika berkendara bersama club/grup. Semua mekanisme touring dan kode isyarat tetap disesuaikan dengan kebutuhan, juga perkembangan dari setiap grup, komunitas maupun club motor yang bersangkutan.
Semua orang ingin menikmati perjalanan dengan nyaman, dan keluarga dirumah pun selalu mendoakan agar kita selamat sampai ditujuan


 

Seni Mengelolah Operasional Menu A'la Carte antara Kitchen Hotel Berbintang dan Kitchen Café & Restaurant

Seni Mengelolah Operasional Menu A'la Carte
Kitchen Café & Restaurant
 Salam kuliner bagi para pembaca yang baik hati nya, untuk membuat sebuah karya tulis yang nyata, membutuhkansebuah pengorbanan yang tidak biasa dibayarkan dengan uang, serta membutuhkan waktu dan tenaga yang  extra dan sebuah kesungguhan dalam menjalankan aktifitas.
Orang yang belum pernah berenang dan membuat karya tulis tentang berenang tentunya akan banyak tulisan fiksi yang belum tentu kebenarannya sama seperti tulisan orang yang sudah pernah berenang.
Saat ini saya menulis sesuai dengan kisah nyata perjalanan karir saya dalam dunia kuliner, dan kiranya bisa bermanfaat bagi anda yang berencana membuka café, Restaurant, atau  culinary kitchen hotel yang akan pindak ke kitchen café, Restaurant.
Waktu saya masih berkarir di kitchen Hotel berbintang, kami sering mengganggap remeh atau meng-anggap enteng para culinary yang ada di café atau restaurant “dalam pikiran kita  mungkin saja berkata  bahwa “memasak di café dan Restaurant itu hal yang mudah dan gampang saja, atau kita berkata "hanya koki di café dan resto??? Ngak level dengan kita yang ada di Hotel.
Begitu pula sebaliknya culinary yang biasa bekerja di café, Restaurant merasa minder untuk bekerja di kitchen hotel. Karena memang kerja di hotel merupakan sebuah gengsi yang ber-kepanjanganisasi……….........
Setelah saya memasuki dan meyelami kedua operasional antara kitchen Hotel dan Kitchen café, Restaurant, ternyata memiliki kemiripan operasional yang berbeda antara satu sama lain.
Awal nya saya menga anggap enteng, namun setelah menyelami lebih  dalam ternyata tidak segampang yang saya bayangkan, dan boleh saya katakana lebih sulit dari pada mengolah kitchen Hotel.
Sebagai contoh dalam meng-handle menu Ala’Carte di kitchen hotel :
Makanan Last minute dengan preparation yang mantab, sebagai contoh menu Beef Black Pepper sauce, potongan daging yang di marinade, sauce serta bahan peneman lainnya telah tersedia, dan siap di masak, ketika ada order dari tamu dan kita langsung memasak nya, kita akan merasa kecepatan meng hidangkan menu itu sangat baik dan cepat. Inilah sebuah kenyataan yang terjadi di dalam kitchen Hotel.
Namun dapatkah anda bayangkan jika anda merasa 10 menit selesai itu adalah hasil kecepatan terburuk dalam perasional café, Restaurant ??? beberapa orang bisa saja puas dengan hasil  "pic up teen minutes," tapi saya katakan itu adalah hal terburuk yang anda alami dalam operasional kitchen café, Restaurant.
Mengapa saya katakan itu adalah hal yang buruk?? 10 menit kok buruk??.. ya.. karena orang yang makan di café & restaurant bisa datang berbondong-bondong dan kecepatan waiter mengantarkan makanan melebihi kecepatan pos Kilat khusus, sehingga para waiter antri menunggu hidangan yang sementara kita masak.
Dan tamu yang pesan makanan, pingin cepat karena waktu nya terbatas untuk menikmati bersantap siang atau malam.
Dengan menggunakan cara operasional handle ala care di hotel tentunya akan mendapatkan hasil yang buruk ketika di terapkan dalam operasional café and restaurant.
Dalam Operasional A’la carte Hotel Membututuhkan waktu 10-15-20 menit, tapi di kitchen café and restaurant harus membutuhkan waktu 5-10 menit makanan siap di sajikan.
Saya awal pertama menghandle menu ala carte seperti di atas dalam kitchen hotel ke dalam kitchen café and restaurant, sangat terasa lambat sekali pic up-nya, sehingga daging untuk menu beef blak pepper sauce, sudah harus di masak dan di simpan dalam chiler, ketika dalam keadaan mentah kita simpan dan mengolahnya pada saat ada order, akan terasa lama sampai proses penghidangan nya. Tapi ketika daging sudah matang itulah baru terasa cepat pic up menu order nya, sehingga sirkulasi pelayanan antara waiter  dan cook terjadi keseimbangan .
 Apabila preparation Kita hampir semua rata-rata dalam keadaan mentah makan kesimbangan sirkulasi antara kitchen dan service tidak ber imbang, dan kelihatan kitchen sangat lambat dalam proses memasak, meskipun itu hanya 10 menit sudah selesai.
Jadi apabila ada yang mau buka cafe resto  atau mau migrasi dari kitchen  hotel ke kitchen restaurant, sudah bisa siap-siap menyusun strategy keahlian anda.
 
Selanjutnya, ketika bekerja di Kitchen Hotel, tidaklah sesulit di Café and Resto, kita melihat pertama dari komposisi Maning, skils dan knowledge dari  kitchen staff yang di recruit , sebagian besar telah meiliki  kompetensi yang memadai sehingga dalam pekerjaan sudah bisa di percaya dalam membuat sesuatu.
Dibandingkan dengan kitchen café and Resto, di karenakan salary  rata-rata  di bawah UMP, membuat recruitment  tenaga kerja yang memiliki kompetensi sangat sulit  di dapatkan , membuat kita terpaksa me-recruit tenaga kerja yang belum terampil, dan membutuhkan training yang sangat rumit serta membutuhkan kesabaran yang tinggi dalam melakukan pembinaan.
Disamping pengalaman  membuat makanan belum ada  disiplin juga belum ada sehingga sangat menganggu operasional. Tapi itu hanya awal saja .
Ada beberapa competitor yang berani membuka restaurant  dengan konsep yang sanggat elit, mulai dari peralatan nya hingga  tenaga kerja di recruit langsung dari sebuah hotel berbintang, namun belum dua bulan operasional berjalan, café restonya  hampir tumbang, Executive chef  dan  beberapa crew yang di recruit langsung dari sebuah hotel berbintang di ibu kota NKRI akhirnya melarikan diri.
Hal ini kami menilai bahwa para Profesional Culinary tersebut berpikir bahwa mengelolah Kitchen Hotel dan  Café Resto secara kasat mata  itu sama, tapi sesunggunya berbeda dalam kesamaan.
Coba anda perhatikan revenue atau pendapatan dari kitchen Hotel sudah bisa di prediksi dengan seksama, apabila coffee shop sepi, masih ada room service dan Banquet yang menopang keuangan operasional keseluruhan.
Tapi  apa yang terjadi dalam kitchen Café & Resto  ketika Sepi pengunjung , revenue dari mana yang akan menopang biaya operasional , dan apa yang harus di perbuat oleh kita yang berada di dalam nya.
Di butuhkan kesabaran , perjuangan dan pengorbanan yang utuh untuk menemukan jalur yang sesuai dengan harapan.
Service Crew dan Kitchen Crew Yang ada di hotel , kita ketahui sudah terlatih dalam menangani masing-masing operasional , tetapi apa yang terjadi dengan Crew Kitchen dan Service di Café and Resto, banyak sekali kesalahan yang di lakukan secara ber ulang-ulang sehingga membuat frustasi FBM dan Chef meskipun sudah di training ber kali-kali, namun itu semua adalah tantangan yang harus di hadapi oleh setiap orang yang ada di dalam nya.
Coba anda bayangkan Tukang cuci piring di kedai nasi goreng,Mahasiswa,Ibu rumah Tangga,Pengangguran  putus sekolah, Lulusan Akademi Mesin, serta Anak SMA yang baru Lulus, itulah yang menjadi crew di dapur Café and Resto. Mengapa Demikian? Karena sangat jarang kita akan mendapatkan  Tenaga Kerja yang memiliki Skils dan Knowledge untuk bekerja dengan Gaji di Bawah UMP, sehingga untuk mendapatkan secara cepat tenaga kerja yang disebutkan di atas itulah yang menjadi sasaran utama.
Apabila kita membayar terlalu tinggi pula, maka beban biaya operasional tidak akan mencukupi sesuai dengan harapan semesti nya.
Namun setelah beberapa bulan berjalan, mereka sering mengeluh dengan jam kerja mereka yang lebih, mengeluh karena gaji kecil, mengeluh dengan hal-hal yang tidak masuk akal. Sebagai contoh :  ada crew Kitchen yang tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan dengan Alasan salah satu jari tangan nya sakit, sebut saja Mr. Sick, dan terjadi percakapan seperti ini dengan kami:
Chef      : Kenapa kemarin ngak masuk kerja ???
Mr.Sick : Jari tangan saya sakit pak …!
Chef      : Terus kenapa tidak telp atau SMS, biar kami  bisa backup operasional  dengan cepat??
Mr.Sick :Jari tangan saya sakit pak, sehingga tidak bisa telephone atau SMS. (sambil menunjukkan jari tangan  yang katanya sakit)
Inilah tantangan  nyata, yang harus di hadapi dalam dunia kitchen Café and Resto, namun mungkin saja tidak semua nya tapi sesuai dengan wawancara kami dengan berbagai chef di café and resto, hampir 90 persen menyatakan hal yang sama.
Dengan  pengalaman yang ada ini, kami simpulkan bahwa, cara mengolah Operasional Kitchen Hotel dan Kitchen Café and Resto  berbeda dalam satu kesamaan.  
 
Salam Kuliner dan Sukses Selalu

PERSIAPAN SEBELUM MELAKUKAN TOURING

PERSIAPAN SEBELUM MELAKUKAN TOURING

Hampir Semua orang bisa mengendarai motor, dari mulai jenis motor skutter, bebek, sport atau motor harley sekalipun. Tetapi jika berkendara dengan sistem kelompok atau beregu, semua orang belum tentu bisa. Kali ini, saya akan coba membahas mengenai panduan sebelum melakukan perjalanan jauh secara berkelompok atau sering di sebut dengan istilah "TOURING".

Hal-hal yang harus dilakukan sebelum melakukan perjalanan, agar nyaman selama berkendara dan selamat sampai tujuan, baik untuk dirinya sendiri, kelompok, ataupun pengguna jalan lainnya diantaranya sebagai berikut :

Tahap Perencanaan

Rencana Rute Perjalanan, Biarpun sudah ratusan kali melewati rute yang sama, tapi jangan sombong. Pasalnya kondisi di jalan tidak selalu sama setiap harinya. Dan, itulah yang bisa membuat para peserta touring nyasar. Rute perjalanan harus dipersiapkan oleh Touring Organizer, atau dalam skala yang kecil, harus disiapkan oleh peserta yang ditunjuk untuk menentukan rute perjalanan. Berikut ini adalah perencanaan rute perjalanan sebelum melakukan touring ;
* Rute perjalanan hendaknya memperhitungkan waktu dan jarak touring.
* Rute perjalanan hendaknya berisi POI (Point Of Interest) yang akan dilalui oleh group sejak titik keberangkatan dan titik lokasi selesai. POI dimaksud bisa berupa nama wilayah, nama desa, nama kota atau suatu area yang bisa menjadi patokan dalam menentukan posisi.
* Rute perjalanan hendaknya berisi titik-titik peristirahatan dimana group bisa berhenti untuk beristirahat dan menyegarkan badan.
* Dalam menentukan tempat beristirahat, asumsikan bahwa perjalan dilakukan dengan kecepatan yang lambat dan memakan waktu. Dengan demikian, lokasi-lokasi pemberhentian telah diperkirakan lebih rapat antara satu dan lainnya. Catat perkiraan waktu yang dibutuhkan antara satu tempat istirahat dengan tempat istirahat yang lain.
* Rute perjalanan diharuskan berisi gambar peta yang telah diberi tanda rute.
* Dalam menentukan rute perjalanan, sangat disarankan untuk dilakukan survey terhadap rute.
* Jangan lupa, tentukan juga rute alternatif, sebagai persiapan hal-hal yang tidak diinginkan.

Survey

Seberapa pentingkah survey ini? Layaknya medan perang, survey sangat membantu rombongan untuk maju. Baiknya, dengan survey, peserta jadi lebih banyak mengumpulkan informasi. Misalnya informasi
berikut ini :
* Kondisi jalan secara umum. (Kondisi jalan hendaknya tergambarkan dalam peta)
* Kondisi dan letak secara persis tempat-tempat peristirahatan.
* Lokasi pengisian bahan bakar yang sesuai. (beberapa SPBU tidak melayani pengisian Pertamax, dan tidak perlu mendata seluruh SPBU yang dilalui, cukup beberapa SPBU yang sekiranya siap 24 jam dan memadai).

Rencana Logistik

Apa itu rencana logistik? Apa saja yang direncanakan?
Rencana logistik bertujuan untuk menyimpan persediaan sparepart cadangan yang mungkin dibutuhkan oleh peserta touring bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Juga berfungsi untuk membawa motor yang dalam perjalanan mendapat masalah. Jadi, yang perlu disiapkan untuk logistik adalah.
* Storing Car, bersifat wajib ada apabila perjalanan touring cukup jauh dan dalam perjalanan tidak mudah untuk memperoleh sparepart.
* Daftar sparepart yang harus disiapkan dan disimpan oleh storing car adalah sebagai berikut :
* Spare Busi / Spark Plug
* Spare Sekering / Fuse
* Spare Bohlam Lampu Besar, Sein, Rem, Lampu Kecil.
* Spare Kanvas Rem depan dan Belakang.
* Spare Chain/Rantai.
* Spare Tubes/Ban Dalam, Ban Luar.
* Pompa Portable.
* Kit Tambal Ban Tubles.
* Air Accu
* Accu.
* Oli mesin dan Oli rem.
* Hazard Cone.
* Electric Torch / Senter.
* Standard Toolkit / Perkakas
* Rope / Tambang
* Ply Sheet / Terpal.
* Mantel / jas hujan

Masing-masing peserta, hendaknya mempersiapkan seluruh spare-part tambahan bilamana motornya menggunakan spare part lain diluar standard.
Part ini bisa dititipkan pada storing car (bila ada) atau dibawa sendiri (jika kecil dan mudah dibawa sendiri).
Obat-obatan standard untuk P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang berisi minimal :
* Cairan pembersih luka.
* Antiseptik.
* Perban dan perekat.

Pelaksanaan
Pra Touring
Berkumpul

Banyak hal yang dapat di petik, dari acara berkumpul. Seperti menghangatkan suasana kekeluargaan sesama anggota tour, hal ini penting, mengingat kita akan melakukan perjalanan, atas nama klub. Jadi tidak ada pahlawan dan musuh, semuanya berjalan diatas ketentuan koordonasi.

Persiapan Kendaraan

Cek seluruh perangkat kendaraan, seperti kaca spion, lampu utama, lampu sen, rem, ban, rante, dan kelengkapan lainnya juga akselerasi mesin kendaraan.
Jika jarak yang akan di tempuh cukup jauh, di usahakan motor di servis terlebih dahulu.

Persiapan Pengendara

* Diharapkan seluruh peserta touring dalam kondisi SEHAT.
* Dianjurkan sudah melakukan pemanasan tubuh sebelum mengendarai motornya.
* Dianjurkan CUKUP ISTIRAHAT sebelum keberangkatan touring.
* Dianjurkan untuk makan makanan yg bergizi, yg mengandung karbohidrat dan protein sebelum keberangkatan turing, demi menjaga kondisi tetap prima pada saat perjalanan.
* Dianjurkan untuk minum minuman suplemen penambah tenaga agar kondisi tetap terjaga dan tidak mengantuk selama perjalanan.
* Tidak lupa juga setiap pengendara harus membawa SIM, STNK dan tanda pengenal lainnya.
* Peserta atau pengendara mengenakan kelengkapan safety dalam berkendara seperti helm SNI, sarung tangan, masker, jaket tebal, jas hujan, sepatu, celana tebal panjang, dll.

Menentukan Susunan Petugas Touring

Di dalam pelaksanaan touring, minimal harus memiliki susunan seperti ini :

* ROAD CAPTAIN (RC) : Bertanggung jawab atas perjalanan touring ini, Tahu mengenai medan yang akan dilalui, dan pengambil keputusan kapan harus berhenti, istirahat, dan jalan. Memantau kondisi medan di depan apakah bisa dilewati rombongan dengan aman atau harus extra hati-hati. Memutuskan rute-rute mana yang akan dilalui rombongan dan memberitahukan kode isyarat kepada rombongan di belakangnya. RC berada paling depan diapit blocker kiri-kanan. Sebagai RC,harus bisa menjaga kecepatan motor, biar yang dibelakang ngga ketinggalan.

* VOJRIDERS (VJ) : Pengawal yang ditempatkan berdampingan dengan Road Captain. Vojriders motornya harus dilengkapi sirine dan lampu rotator agar kendaraan di depan dapat mengetahui dengan segera keberadaan rombongan kita. Vojriders juga harus ikut menjaga kestabilan kecepatan agar rombongan yang dibelakangnya tidak keteteran dan mengingatkan Kapten bila terlalu cepat. Fungsi vojriders disini minimalis, hanya sebagai kepala ular-ularan saja. Rotator harus terus menyala sampai tujuan, boleh diistirahatkan sebentar-sebentar jika jalan kosong.
* BLOCKER (Safety Officer) : 2 Pengawal rombongan yang ditempatkan di kiri dan kanan Road Captain.
1 orang di kiri untuk meminggirkan kendaraan yang ada dikiri, dan 1 dikanan utk meminggirkan kendaraan yang ada dikanan. Tugas blocker sangat berat butuh mental yang kuat, dan fisik prima, handling berkendara yang bagus dan bernyali gede. Jadi formasinya mungkin seperti trisula. Kiri menyalakan sein kiri dan blocker kanan menyalakan sein kanan.
* SWEEPER (SW): Sweeper ini harus minimal adalah motor yang bisa mendahului rombongan mensejajari RC apabila ada keadaan yang mengharuskan rombongan berhenti. Akselerasi cepat dan handling harus bagus. Sweeper minimal 2 kendaraan. Tugasnya sebagai penyapu apabila ada kendaraan/peserta yang tertinggal dibelakang, posisinya berada dipaling belakang rombongan karena dia juga berfungsi untuk memberitahukan RC didepan apabila dibelakang terjadi hambatan. Salah satu sweeper secara bergantian juga mengatur barisan agar rapi dan berada di barisan. Sweeper berhak menegor anggota rombongan yang ugal-ugalan, dan tidak mengindahkan aturan. Ada baiknya motor sweeper juga dilengkapi dengan alat alat pelengkap seperti sirine, atau lampu rotator. Sama dengan blocker, sweeper kiri menyalakan sein kiri dan sweeper kanan menyalakan sein kanan.
* ANGGOTA : Peserta rombongan touring

Memahami tentang safety riding

Para peserta touring wajib memahami mengenai safety riding demi keselamatan dan kenyamanan dalam bertouring.

Berdoa

Manusia hanya bisa berusaha, selanjutnya Tuhan lah yang menentukan. Berdoa juga sebagai tanda bahwa manusia tidak sombong dengan Tuhannya.