PERJUANGAN KARIR TERBERAT KU DI UJUNG TIMUR INDONESIA " Berdasarkan kisah nyata"


PERJUANGAN KARIR TERBERAT KU DI UJUNG TIMUR INDONESIA " Berdasarkan kisah nyata"




Cerita Pendek (cerpen) ini kami tulis sesuai dengan keadaan yang terjadi dalam perjalanan hidup dan hanya untuk kalangan sendiri .

Siapa tahu ada produser Film yang tertarik untuk membuat film tentang "EXECUTIVE CHEF IN LOVE" ATAU "EXECUTIVE CHEF YANG TERLUKA" hehehehehehehe.


Mengapa tidak?? Film Indonesia saat ini belum ada yang berjudul atau kisah/cerita nya tentang tukang masak, film korea, eropa dan jepang sudah ada, mungkin dan siapa tahu dengan adanya cerita pendek dari saya ini bisa membangkitkan dan menambah koleksi FILM INDONESIA.


 Perhatian ....!!!!

Bagi para pembaca  cerita ini di haruskan memiliki selera Humor yang tinggi, apabila tidak memiliki selera humor, alangkah baik nya segera tinggalkan halaman ini.



Saya atas nama pribadi mengucapkan banyak terima kasih kepada semua nama-nama yang terlibat dalam kisah cerita ini, apabila cerita saya ini di FILM-kan, tenang aja nanti Royalty Fee nya akan saya bagi juga... hehehehehehe

Dan sebelum nya saya juga atas nama pribadi memohon maaf yang sebesar-besar nya apabila ada kata-kata yang kurang baik untuk semua sahabat ku yang berbahagia. 

Karena cerita ini adalah kisah nyata jadi saya harap nama-nama yang ada disni bisa berbesar hati ketika membaca script penulisan nya, dan kita tetap menjadi teman baik selalu.







.........................................................



"HARI-HARI KARIR TERBERAT KU DI UJUNG TIMUR INDONESIA" Berdasarkan kisah nyata


Awal memulai karir di sebuah HOTEL UJUNG TIMUR, saya sangat senang sekali di terima dengan baik dan bersahaja, apalagi baru aja datang sudah di suguhkan dengan Refresing jalan-jalan berpetualangan ke Taman Nasional WASUR dan Tapal Batas Indonesia PNG. 





Dalam perjalanan menggunakan Mobil Truck Open Kap, kita di beri petuah dan nasehat agar kita bisa menjadi satu team yang solid, jangan membuat gank/blok sendiri-sendiri saya sungguh sangat senang dan berkomitment untuk menjadi team yang baik dan solid tanpa batas, seperti klub motor HTCI


yang mempunyai semboyan Brother Hood, dengan adanya petuah itu secara Hukum Intuisi saya menyatakan pasti pemimpin yang menginginkan hal itu tentunya akan melakukan intuisi secara objective, sebelum mengambil keputusan dalam berbagai hal.



Hari demi hari berjalan, ada salah satu oknum yang tidak turut serta dalam perjalanan kami saat itu, bertindak terlalu Link-kritis dalam menyampaikan informasi suatu masalah sehingga membuat keberadaan masalah itu adalah benar dan rill di salah satu pihak. Hal itu adalah merupakan tantangan buat kita team yang solid, namun di satu sisi , sang penerima informasi tidak objective dalam menilai informasi yang di sampaikan, sehingga menimbulkan pertanyaan yang sulit di jawab dengan akal sehat.

Coba anda bayangkan seorang Hakim Memutuskan Terlapor Bersalah dan di hukum " Padahal BAP (berita acara pemeriksaan) belum di lakukan, apakah hakim tersebut bisa di benarkan secara perdata?

Tentunya tidak benar dan itu akan menimbulkan tanda tanya besar kepada publik yang mengerti tentang hukum perdata.


Dalam perjalanan karir ini tentunya ada yang baik dan juga ada yang tidak baik, semua nya saya tulis juga dalam cerita ini dalam judul yang lain dan bisa di baca dalam situs kami yang lain.

Untuk mempersingkat waktu sebaik nya kita langsung aja pada kisah nyata alur cerita sesuai dengan judul.



Tantangan Berat ku di UJUNG TIMUR INDONESIA
Jilid 1


10 Perbedaan Bos dan Pemimpin

Seorang BOS menciptakan rasa takut dalam diri anak buahnya
Seorang PEMIMPIN membangun kepercayaan

Seorang
BOS mengatakan "saya".
Seorang PEMIMPIN mengatakan "kita"

Seorang
BOS tahu bagaimana pekerjaan harus dilakukan.
Seorang PEMIMPIN tahu bagaimana suatu karier harus ditempa


Seorang
BOS mengandalkan kekuasaan.
Seorang PEMIMPIN mengandalkan kerjasama.

Seorang
BOS menyetir
Seorang PEMIMPIN memimpin

Seorang
BOS menyalahkan
Seorang PEMIMPIN menyelesaikan masalah dan memperbaiki kesalahan

Seorang
BOS menguasai 10% tenaga kerja bermasalah.
Seorang PEMIMPIN menguasai 90% tenaga kerja yang kooperatif.

Seorang
BOS menyebabkan dendam bertumbuh.
Seorang PEMIMPIN memupuk antusiasme yang bertumbuh

Seorang
BOS menyebabkan pekerjaan menjemukan
Seorang PEMIMPIN menyebabkan pekerjaan menyenangkan/menarik

Seorang
BOS melihat masalah sebagai musibah yang akan menghancurkan perusahaan
Seorang PEMIMPIN melihat masalah sebagai kesempatan yang dapat diatasi staff yang bersatu padu, dan berubah menjadi pertumbuhan.

INGAT. SEORANG
BOS BERKATA, "PERGI!"
SEORANG PEMIMPIN BERKATA, "AYO PERGI "



Itulah perbedaan antara BOS dan PEMIMPIN



Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai KAPOLDA (Kapola Dapur) Ujung Timur Indonesia, Kepemimpinan saya di tekan agar bisa Pressing Food Cost 30% meskipun buged yang di anggarkan adalah 33%. Dalam perjuangan saya bersama team dalam maintain food cost tidak di support penuh oleh atasan kami agar kami bisa selamat setiap bulan.



Beberapa waktu food cost melambung tinggi melebihi dengan nilai yang di bugedkan, setelah di teliti dengan seksama ada beberapa alasan yang harus di rubah dalam perhitungan dan peng-input-an data kedalam system.

Dan untuk mengurangi biaya beban pada saat itu adalah di lakukan dengan cara atau jurus terakhir cara Pressing Food Cost dalam dunia kuliner, yaitu sebagian anggaran belanja di take over ke bulan selanjutnya sehingga food cost bulan sebelum nya bisa turun.

Hal ini biasa di lakukan agar performance food cost bisa terlihat baik, namun beban berat di tanggung oleh Executive Chef di bulan selanjutnya. Pada dasarnya food cost tinggi itu, pastinya ada alasan, biasanya di tanyakan, Apakah Kitchen team makan-makanan nya tanpa di catat??? atau ada yang bawa pulang bahan makanan?? atau Accounting korupsi ??? atau Purchasing maen sama suplyer ...hehehehehe..... itu biasa yang terlintas dalam benak kita sebagai hotelier.

Apabila food cost tinggi tentunya menjadi beban berat bagi KAPOLDA (Kapola Dapur/ex.chef), namun sebetulnya food cost tidak akan tinggi apabila semua bahan yang di input ke dalam system secara benar, barang yang keluar dari kitchen tercatat dengan benar pasti akan membantu menekan food cost.

Dalam perjalanan karir saya menekan food cost itu bukan hal yang baru lagi dalam menjalani nya, namun tantangan nya adalah Kebijaksanaan yang di ambil oleh atasan KAPOLDA yang mana atasan itu bernama Mr.Bigerst, sungguh memberatkan operasional Pressing Food Cost.

Sebagai Contoh Kecil Departement Head yang makan hidangan breakfast secara rutin di coffee shop yang tidak boleh di masukkan kedalam system dalam bentuk officer check, pada dasarnya department head lain tidak keberatan menanda tangani, namun kebijaksanaan dari Mr. Bigerst yang tidak memperbolehkan menanda tangani nya sehingga berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun tidak di masukkan ke dalam system, padahal makanan tersebut di olah dengan bahan makanan yang di belanja pake uang di suplyer. Kalo inputnya pake uang maka out put nya harus pake kebijaksanaan yang Win-win antar sesama.

Coba Bayangkan apabila makanan yang di makan itu tidak masuk dalam system secara otomatis tidak masuk dalam perhitungan food cost, yang artinya Biaya operasional kitchen di bebankan kepada Executive Chef tanpa ampun.... hehehehe ....

Ini sudah merupakan suatu kenyataan yang tidak bisa di pungkiri lagi ada apa di balik layar, sehingga hal itu memaksa kami untuk melakukan perubahan strategy serta membuat suatu kajian ILMIAH BAGAIMANA LAYAKNYA PRESSING COST DALAM OPERASIONAL KITCHEN, dalam sebuah kajian tulisan berikut ini.




Kebijaksanaan Yang Membahagiakan VS Kebijaksanaan Yang Menyengsarakan

Salam Hangat dan Salam Kuliner Dari Kitchen Brigade UJUNG TIMUR

Pertama-tama saya Mohon Maafsebesar-besarnya apabila tulisan dan analisa saya menyinggung perasaan dari rekan-rekan sekalian.

Saya menulis ini berdasarkan kisah nyata dan hasil analisa pribadi dengan Tujuan Menambah Pengetahuan serta pengalaman dalam menjalani karir menuju sebuah impian dan harapan bagi kita semua .

Setiap orang yang memulai karir di tempat yang baru tentunya akan mengatakan Ia Pak, Baik Pak atau Ok pak... apapun perintah nya. 

Namun dengan berjalan nya waktu analisa kepemimpinan terus di lakukan sehingga menemukan watak dan kepribadian dari masing-masing Individu.

Lima bulan yang lalu saya bergabung dengan Hotel Ujung TIMUR sebagai KAPOLDA guna untuk menambah pengalaman dalam bidang MANAGEMENT CULINARY.

Dalam perjalanan operasional tentunya harus mengikuti Rule maupun kebijaksanaan yang di ambil oleh atasan. Dan atasan saya saat itu adalah Mr.Bigerst sebagai General Manager.

Awal sebelum memulai aktifitas kami sebagai KAPOLDA Hotel Ujung Timur, kami berkomunikasi dengan pak GM, dan bertanya apa harapan pak GM dari saya untuk mensukseskan kepemimpinan saya di Kitchen Ujung Timur dan kepemimpinan bapak di Ujung Timur . Saya mencatat dalam note book saya apa harapan dari pak GM.

Catatan itu adalah Sebagai Berikut: (Lihat Gambar)







Semua Harapan Itu sudah Kami lakukan dengan sepnuh hati dan tidak mau mengecewakan beliau, apalagi saya adalah Referensi dari Pak Baik Hati Yang Pernah Menjadi Trainer saya sebelumnya,. apabila saya tidak melakukan perintah itu saya akan mengecewakan orang yang telah berbuat baik kepada saya.


Harapan Nomor (1)satu “ Baik dengan Owner” kami telah melakukan apa yang di harapkan oleh Pak Bigerst, dan hal itu adalah suatu keharusan bagi setiap karyawan.






Harapan Nomor (2)Dua "Training dan Nomor (4)Empat "Transfer Knowledge" saya simpulkan menjadi satu karena keduanya bagian dari Development skils and Knowledge. Harapan itu telah kami lakukan dengan baik, dengan menampilkan beberapa dokumentasinya seperti gambar.



Dari Semua yang di harapkan oleh pak Bigerst sudah kami lakukan, dan yang menjadi pembelajaran kami dari semua harapan Pak Bigerst adalah POINT NO (3) tiga Cost" food Cost , yang pada akhirnya sangat membebani kami dalam menjalankan Operasional.

Mengapa sangat membebani kami? Karena itu merupakan sebuah titik inti dari suksesnya seorang executive chef memimpin. Saya selaku kapola dapur  berusaha semaksimal mungkin, dan melakukan berbagai manufer untuk me-Maintain Food Cost ini.

Buget food cost yang di terapkan dari Pusat adalah 33% setiap bulan itu bisa di capai dengan baik , namun dari sisi owner sesuai info dari Pak Bigerst bahwa tidak dibenarkan apabila Food Cost nya 33% melainkan Harus 30%.


Saya sangat setuju dengan hal tersebut dengan harapan setiap orang yang ada di dalam Hotel Ujung Timur ikut membantu dan setiap barang yang di gunakan dalam operasional kitchen ter-Record dengan baik dalam system.


Dalam perjalanan operasional saya selaku kapola dapur bersama dengan team kitchen bersusah jerih payah untuk berusaha menekan bagaimana agar food cost bisa turun, sampai –sampai ada staf kitchen yang membawa bahan makanan berasal dari kebun belakang rumah pribadi untuk di pergunakan secara sukarela di dalam operasional Usaha.

Beberapa analisa saya pada saat itu ketika Food cost melambung tinggi di karenakan beberapa hal yang akan saya bahas salah satu dari yang tidak biasa di lakukan selama saya bekerja di Hotel. 

Yaitu Dept Head yang makan di breakfast setiap hari setelah selesai morning briefing, dan tidak dimasukan dalam perhitungan FOOD COST, dalam arti lain tidak menanda tangani Officer Check dan di samping itu juga makanan sisa breakfast yang tidak boleh di masukkan dalam daftar spoil list.

Saya menelephone beberapa Chief Accounting dan beberapa senior chef untuk berkonsultasi, dan jawaban mereka adalah Harus di tanda tangani dan harus di masukkan dalam Office check.


Setelah saya menyampaikan hal tersebut bersama Pak Financial Controler " ternyata PakBigerst tidak menyetujui saran tersebut dan alasan nya merupakan ATURAN KEBIJAKSANAAN berwenang dari Pak Bigerst dan makanan breakfast adalah SISA .



Saya melakukan analisa kembali apa ada yang salah dengan hal tersebut dengan cara mengambil surfey/angket selama dua hari lewat media FACE BOOK. Yang kami lampirkan dalam tulisan ini.




Angket/Analisa Perkembangan Management Kuliner Hotel Sebagai Berikut


Sharing Culinary Officer Check
Sahabat Kuliner Yang Baik Hati , Sahabat Hotelier yang Super Dashyat

Tentunya anda mengetahui tentang ABF & OBF, kita sebagai chef maupun hotelier sudah persiapkan setiap pagi berdasarkan jumlah accupancy guest, dan biasanya setelah jam breakfast selesai, para kepala-kepala department selesai juga morning briefing dan menyerbu breakfast yang masih tersisa bahkan minta masakin telur.

Beberapa Hotel yang saya pernah bekerja disana, setiap departemen head yang akan menikmati breakfast tersebut, di haruskan untuk menanda tangani Officer Check, meskipun harga breakfast di sesuaikan dengan food cost.

Biasanya Para Dept. Head mengkonsumsi :
1. Toast Bread
2. Jam & Marmalade
3. Butter
4. Fresh Milk
5. Egg Corner
6. Hot Dishes
7. Dan lain-lain sebagainya

Dengan menanda tangani Officer Check, Hal itu tentunya sangat membantu Department FB untuk Pressing Food Cost di akhir bulan.

Yang menjadi Pertanyaan kami adalah ?? :

1. Apakah jaman sekarang ini sudah tidak perlu lagi menanda tangani officer check tersebut ketika dept head selesai makan breakfast?

2. Apa yang akan terjadi jika sudah tidak di perbolehkan menanda tangani karena dengan alasan sisa breakfast itu adalah Spoil dan dan selanjutnya barang spoil breakfast di larang masuk dalam daftar spoil list.

3. Bagaimana dengan Food Cost Food and Beverage di akhir bulan apabila sudah tidak perlu di hitung lagi? Dan kemana biaya bahan yang sudah di makan itu? Karena barang tersebut tidak di minta dari Pasar.

4. Makanan yang setelah breakfast selesai itu pada dasarnya bisa di Recycle lagi, namun sudah di makan jadi gagal di recycle…. Hehehehehe

Semua para insan Kuliner kiranya berkenan untuk memberikan sumbang saran komentar sehingga bisa tersusun satu Script yang bisa membangun citra yang baik.

Terima kasih dan Salam Kuliner
Top of Form

Wahyu Chef Yang seharusnya sih setiap dept head yg ingin menikmati bteakfast harus mau sign bill, kalau dept yg mengerti tentang flow dari food cost, yg ngak mau buatkan format record breakfast sebagai pegangan kita yg incharge bila ada pertanyaan cost bfs tinggi.


Bambang Nurianto Harus nya setiap HOD klau menikmati product F&B bisa konsekuen . Jangan mengajari staff dibawah menjadi lebih buruk. Dan itu harus di ikut kebijakan manajemen perusahaan untuk mendapatkan OC . sehingga tidak mengurangi martabat HOD.



Chef Endar Milanisti Tetap perlu ditandatangani Chef, kalau. Tidak bagaimana nasib Food Cost kita, sebenarnya itu sudah langkah yg baik, kalau barang sisa itu ada nya di tong sampah atau di garbet room


Chaly Wong Aksan I do agreed


Christ John Chef Komentar Ixan Chef di group Hotelier yang saya pindahkan ksini biar bisa tersusun script yang baik :

Menurut pendapat anak bangsa:

1.officer check harus tetap ada untuk perhitungan food cost selama sebulan per head departemen

2.food cost akan tinggi jika revenue hotel rendah,hal ini kadang2 membuat chef suka darah tinggi setelah inventory akhir bulan.

3.Ada beberapa bahan yg masih bisa diolah lagi,misalnya makanan karyawan.utk food cost food dan beveragenya tetap terhitung.

4.food cost akan aman tergantung dari revenue per bulannya jika pendapatannya bagus maka food cost pun akan aman.

Salam kuliner



Herwindo Adjie Soedewo Setiap hod tetap harus sign bill INI kan protap hotel

Kurnia Putra Sudah lah bro mereka bukan ga mengerti tp kl atasannya juga begitu gmn? Kl anda waras diantara yg tdk waras ya jdnya anda yg tdk waras..., so kl mau tetap waras yg ikhlas aja kl kita udh buat terbaik pasti tuhan akan memindahkan tempat kita ke yang lebih baik n agar anda akan tetap menjadi waras.... ikhlas keep smile and go.... Sukses buat kamu bro

Ferdi Salubongga Sembilanbenua klo sy bilang pada mereka klo ini hotel bukan punya nenek moyang mereka... dan tanyakan apa ada dalam kontrak mereka kalo mereka seenakanya break fast..


Meidatika Ummunisah enak dong kalo jd dept. head ...


Median Tumundo ganu so nn,,,,hahaha,,,


Kurnia Putra Hahahahahah sikat bro... turut beduka cita chef......


Christ John Chef Ferdi: hahahahahaa do pu tete moyang punya ....


Christ John Chef Meida : makanya capat jo jadi dept head ngana...hehehe


Christ John Chef Median : nyanda ganu mar mo potas jo..hahahahaha...kebijaksanaan yang membunuh .....hehehehehehe


Ajie Hadyatmoko jangan terlalu mikirin food cost chef,,yang penting perut kenyang ,karyawan senang, tamu datang,complaint pun hilang,gaji abis buat bayar utang,,,wkwkwkw,salam 1 dapur


Jefri Soparyanto Manurung Tetap perlu OC hanya utk menjaga agar cost tdk terlalu tinggi. Masalah spoil hanya bisa dikatakan spoil apabila makanan tsb sudah basi. Jd kl tdk perlu OC dgn alsan spoil, baiknya para HOD makanlah makanan yg sdh basi.tq

Nofrika Ohy Kapantow Musti slg pgrtian,hrs ksa balance no,jgn cm laeng tu senang kong kitc.dpt tu sikasa..
Sebaikx ddk brsma kong cr slsi,kl so ada atrn hrs di ikuti,jgn smpe krbankan yg laeng demi ksngn yg lain....bravo kitchen


Memet Bots Sindadjang Biasa yg makan itu dia nda tau diri dngn nynda ada PAIT alias nda tau malu yg dept head,kalu qt ceff bgus iko bking malo ditmpa

Gusti Sanjaya tetap perlu tho Pak....mengelola hotel itu bukan di terowongan gelap, tabrak sana-tabrak sini tanpa perhitungan. Itu bahan milik siapa kah ? Memangnya beli bahan dengan uang pribadi para DH tersebut ? Paling enak memang makan gratis tanpa kena beban apapun............tanpa tanggung jawab, sebab tanggungjawab dipikul oleh Chef, FBM, dan pastinya GM di hotel tersebut..........aneh buat saya kalau memang ini terjadi...........................

  • Hendrawan Daeng Pasauw · 76 mutual friends
    Ada cara lain sih klu mw save cost. Brkoordinasi dg F n A biar dibuatkan anggarannya cost/ HOD / Week or month dg dibatasi pilihannya dlu apa yg boleh & apa yg gak boleh itu juga bs dipakai

  • Gatot Tricahyo HOD punya allowance meal bs dipakai saat BFst/Ln/Dn or saat MOD. Jgn kuatir lok bfst biasanya pasti diambil tp ln/dn jarang. Saat consume pasti akan sign OC dan dicosting berdasarkan at cost per item aja...jd intinya sign OC ttp wajib dilakukan untuk nanti akan direportkan by Cost Control dikolom Meal allowance saat pelaporan daily flash report

  • Reiky M Alfaridzi Harus tetap menandatangani OC, so OC harus ada. Biasanya yang menghalalkan atau menghapuskan OC itu hotel2 yg di kelola oleh para owner yg merasa sok tahu dan keminter dlm pengoperasian F&B n hotel secara keseluruhan, serta HOD karbitan yang ABS mengaminkan pemikiran owner.....

  •  Christ John Chef Salam Kuliner Semua nya , Saya atas nama Pribadi Mengucapkan terima kasih kepada semua rekan2 yang sudah memberikan komentar.Dan komentar ini akan kami jadi salah satu script pembelajaran kami di hari depan, terima kasih banyak kepada Executive chef Corporate Senior di indonesia yang sudah , turut serta memberikan komentar di Status Sharing ini. Kiranya yang kuasa akan selalu menyertai kita semua. sukses selalu. Amin.

.......................................................................................



Demikian tanggapan dari beberapa Culinary Profesional yang sudah kami lampirkan di atas, dan sekiranya ada tanggapan lain dari rekan rekan yang lain kami sangat mengharapkan agar suatu saat nanti apabila saya bekerja di tempat lain yang sejenis, sudah mengetahui langkah apa yang akan di ambil apabila terjadi hal yang serupa.



Dengan tidak memasukkan biaya yang telah di makan kedalam perhitungan Food Cost, tentunya membuat suasana yang tidak nyaman dalam kami melakukan aktifitas, meskipun itu merupakan kebijakan yang harus di terima, kami merasa tidak nyaman karena sering di Pressing dengan masalah Food Cost namun kebijaksanaan yang di ambil sangat merugikan di pihak Kitchen.

Coba bayangkan saja mereka tidak mengetahui kami aja di kitchen sampai beli sendiri serta bawa bahan makanan dari rumah untuk melakukan Pressing Food Cost, namun beberapa oknum enak-enak saja menghajar makanan tanpa berperasaan.... hehehehehe



Dengan Berdalil bahwa itu adalah makanan sisa jadi bisa di makan sepuasnya tanpa memikirkan apakah bahan tersebut di beli pake uang atau pake daun??? . Padahal dalam operasional kitchen ada langkah-langkah yang akan di terapkan dalam melakukan Pressing Food Cost, yaitu RECYCLE Food Again.



Sebagai Contoh Roti, agar tidak terbuang dari kitchen mengolah kembali dengan membuat Pudding Bread dan menghidangkan kembali di Breakfast maupun membuat hidangan untuk Coffee Break ketika ada Event. Ketika sudah di makan Biayanya di lari kemana??


Selanjutnya Fresh Milk , fresh milk bisa digunakan kembali untuk membuat roti dan menu Ala carte yang lain, tapi kalo sudah di minum sudah di kemanakan biaya nya?

Masih banyak lagi contoh-contoh yang lain, apabila kami catat tidak akan ada habis nya.

Dengan penjelasan kami di atas kiranya bisa menjadi bahan pertimbangan yang lebih baik atau masa bodoh aja .

Kiranya suatu saat nanti bisa di lakukan Training tentang How To Pressing Food Cost In The Kitchen oleh Executive Chef Corporate yang di ikuti oleh para DH dan semua yang terkait temasuk GM, agar bisa membantu mengendalikan biaya di dalam operasional Kitchen Hotel.




Selanjutnya Apa jawaban anda dengan Pertanyaan ini:

1. Apakah DH menderita kerugian ketika menanda tangani Officer Check Ketika selesai Breakfast?
2.Bagaimana wujud bahan /barang spoil menurut pandangan anda??
3. Apakah barang spoil perlu dimasukkan dalam perhitungan?? Jika tidak berikan alasan nya.

Sukses selalu buat kita semua dan Mohon Maaf yang sebesar-besarnya, dan sekali lagi kami tekankan bahwa tulisan ini hanya sebuah hasil analisa pribadi dengan tujuan menambah pengetahuan serta pengalaman dalam menjalani karir menuju sebuah impian dan harapan bagi kehidupan .
-----------------------------------------




Hari-Hari Karir Indah ku di Ujung Timur
Jilid 2
 "AKU TAHU DIA SAHABAT MU,
 DIA ORANG YANG KAU BAWA MENDAMPINGI MU, 
TAPI BUKAN BERARTI , 
JIKA DIA SALAH KAU 
MENGKAMBING HITAMKAN ORANG LAIN"........

Setelah selesai menulis hari-hari terberatku di Hotel Ujung Timur jilid satu, bukan berarti sudah selesai acara sinetron nya, masih ada lagi kesusahan yang lebih berat. Saya mengutip Injil Matius 
6:34 "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.

Yang artinya kesusahan sehari cukup sehari, karena ada kesusahan yang bentuk nya lain pada hari esok, jadi selama masih di dunia ini pasti akan ada kesusahan seterusnya sampai kita kembali kepada yang kuasa dan inti nya jangan kuatir atau takut akan hari esok.

Biasanya sebuah kesusahan atau tantangan seberat apapun saya bisa menghadapinya dengan jiwa bikers yang sudah teruji, meskipun saya seorang yang berprofesi sebagai tukang masak, saya juga sebagai salah satu bagian dari organisator Bikers CLUB HTCI yang sudah terbiasa dengan kerasnya arus hidup namun tetap brother hood.

Saat menulis ini saya berpikir tantangan ini bukan brother hood yang terjadi, tapi Robin Hood yang mencuri di orang kaya lalu membagikan kepada orang miskin, dan Robin Hood adalah Pahlawan untuk orang miskin.



Lho ..... emang cerita ini tentang Robin Hood atau Brother Hood? jelasnya seperti apa... katanya kisah nyata pribadi kok pake robin hood segala.......!


Baiklah...! sesuai dengan judul di atas mengapa sampai hari-hari ku sangat berat di Hotel Ujung Timur: Kisahnya nyata nya seperti ini.

Pada hari itu tanggal 18 April 2014 ada event dari LANUD Merauke sebanyak 300pax, kalo 300 pak tentunya itu kecil dan tidak termasuk dalam hari-hari yang berat. Lalu apanya yang menjadi berat?

Yang menjadi Beratnya adalah pada saat makan malam di laksanakan, Mr.Pangkat Tinggi melakukan penambahan jumlah piring sebanyak 20 pcs tanpa pemberitahuan kepada kepada saya selaku KAPOLDA agar di lakukan penambahan makanan. Dalam penambahan piring secara diam-diam ini tentunya sangat merugikan pihak lain yaitu kitchen, dan beruntung saat itu rekan kerja saya yang baik dan ganteng yang namanya adalah Mr. CDP melihat penambahan diam-diam itu dan berkomunikasi dengan FBM, namun idak mendapatkan jawaban yang baik dari pihak terkait.


Pada saat itu saya berada di kitchen memasak makanan, dan Mr. CDP memberikan informasi kepada saya bahwa ada penambahan piring oleh FBM Pangkat Tinggi. Saat itu juga saya delegasikan tugas ku di ambil alih oleh Chef Chinese melanjutkan pekerjaan saya, dan selaku executive chef langsung melakukan koordinasi di tempat kejadian perkara.



Saat saya menuju ke TKP FBM Mr.Pangkat Tinggi sementara menelephone seseorang dan menginformasikan bahwa makanan kurang.


Setelah selesai menephone saya membangun komunikasi dengan bertanya apakah benar ada penambahan piring . Dengan nada tinggi dan tegas Mr FBM Menyampaikan Bahwa Peringatkan pada Mr CDP agar jangan ikut campur " Tambah saja piring nya nanti urusan belakangan dan PASTI ITU AKAN DI BAYAR...........!" "Garis bawahi bahwa akan di bayar"



Setelah mendapatkan jaminan dari pak FBM Mr.Pangkat Tinggi bahwa itu pasti akan di bayar, saya melanjutkan aktifitas penambahan makanan tersebut dengan cara mengambil preparation Ala'carte Chinese Food dan menambahkan kedalam Buffet.


Setelah keadaan tenang dan acara hampir selesai , Chef  dan FBM Pangkat Tinggi, di dampingi oleh Sales Mr.Ganteng bertemu dengan panitia yang mengatur acara tersebut yaitu Mr.Happy. Kita semua menjalin komunikasi dan saya menanyakan komentarnya tentang acara makan malam nya yang sudah selesai. Jawabannya sungguh menenangkan hati saya, "Baik dan sukses sambil beliau memberi salaman tangan seraya mengucapkan banyak terima kasih atas pelayanan kami.

Sungguh puas hati saya malam itu juga, kita semua team saling bersalaman tangan karena event makan malam itu sudah selesai dan sukses dengan komentar yang memuaskan dari Panitia.



Keesokan pagi hari nya, saat itu bertepatan dengan saya yang bertugas incharge di bla-bla cafe , seperti biasa membangun komunikasi dengan tamu sambil berkenalan dengan tamu seraya menanyakan komentar mereka selama berada di hotel Ujung Timur.


Dengan penuh suka cita saya tersenyum kepada semua tamu, dan pada saat itu juga datanglah Mr.Bigers selaku General manager memasuki area Bla-bla Cafe dan di sambut oleh saya dengan sapaan lembut ,
"Selamat pagi pak......" namun saya merasa heran karena dari mulutnya ngak ada suara yang keluar dan tatapan sinis melihat saya, sehingga membuat hati ini galauuuuuuu !!!! , dalam hati ku berkata "Ada apa ya??? kok tatapan nya SINIS banget sama gue"!!! mungkin jatuh cinta kalee ya??? hehehehe

Saat itu saya hanya berdiri dan tertegun melihat ke arahnya yang berjalan sampai ke kerumunan orang banyak dan bertemu dengan seseorang.

Saya melanjutkan aktifitas saya dan tidak terasa Bapak Besar kembali berjalan ke arah saya menuju office nya sambil membawa bingkisan Miniatur Pesawat Hercules .


Karena akan melewati di depan saya , "saya menyapa dengan nada Ice Breakers"" wah pesawatnya bagus banget pak!!!"

Saya terkejut setengah mati dengan Jawaban nya yang semakin sinis.

Kalo tadi awalnya tatapan sisnis sekarang sudah perkataan sinis. perkataan nya masih ter-ngiang-ngiang di telinga ku sampai sekarang ini dan saya berharap segera hilang dari pendengaran telinga ku...


Pertanyaan secara sinis nya seperti ini:


" Kenapa Makanan Tadi Malam Kurang ???? agak kasar dan sungguh sinis"

saya terkejut dan menjawab penuh keheranan "Bukan kurang pak tapi ada penambahan jumlah pax sebanyak 20 orang secara tiba-tiba,jadi kelihatan kurang jadinya.



" Jawabnya kembali "Lain kali jangan begitu ya.....! tegas lugas dan mantab, sambil beliau berjalan melangkah menuju office nya.

Saya saat itu tertegun dan dengan hati yang hancur....dan hancur...hancuuuurrrrrr ........hehehehe. Saya segera menuju Office saya dan meng-analisa kejadian yang baru terjadi.



Setelah selesai meng-analisa ternyata Mr.FBM Pangkat Tinggi memberikan laporan yang tidak jelas sehingga pahitnya getah itu dirasakan oleh saya dan termasuk team saya di kitchen juga.


Dari kejadian itu dengan berbesar hati, saya hadapi dengan tenang dan menganggap tidak terjadi apa-apa.


Setelah kurang lebih 3 hari berlalu saya mendapat informasi dari Financial Controler  bahwa 20 pax tambahan piring malam itu tidak di kenakan charge, atau tidak ada BILL. Pertanyaan nya BIAYA BAHAN MAKANAN ITU LARI KEMANA??? dan siapa yang menanggung nya?? sudah pasti yang menanggung nya adalah chef donk ...... lagi-lagi food cost executive chef jadi korban.



Executive chef menjadi korban aniaya double seperti pepatah mengatakan " Sudah jatuh, tertimpa tangga lagi....... sungguh malang nasib ku di Ujung Timur...hehehehehehe.



Pagi itu juga saya memastikan di accounting apakah benar tidak di buatkan bill tambahan 20 orang tersebut?. Ternyata benar dan saya copy file dari bill tersebut dan menyampaikan di morning briefing.



Setelah saya utarakan di breifing, kita lihat apa yang terjadi saudara-saudara......!!!!! ternyata tidak terjadi apa-apa....hehehehehe " padahal pahit getirnya sudah saya dapatkan dan inilah hari-hari terberatku di SBME.



Bisa kita lihat perbedaan menanggapi masalah, apabila masalah kecil terjadi di pihak Chef, akan di besar-besarkan, namun apabila terjadi kesalahan di pihak FBM, di tutupi dengan rapat.

Dengan kejadian seperti ini, pasti kita sudah merasakan angin yang tidak baik dalam sebuah team.



Setelah di folow up kesana-kesini akhirnya Mr Ganteng sales yang menjadi korban tanda tangan officer check untuk biaya food cost, padahal apabila di sesuaikan dengan perjanjian lisan antara Chef dan FBM siapa yang harus tanggung jawab? namun semua ada makna yang terkandung di dalam nya, yang menjadi pelajaran pengalaman dalam karir saya sebagai hotelier.



.........................................................



Hari-Hari Karir Berat ku di
Ujung Timur

Jilid 3

APA SALAH KU PADAMU, KU LAKUKAN PERINTAH MU
TAPI KENAPA KAU  HANCURKAN  HARAPAN KU
PADAHAL TIDAK MERUGIKAN MU.


Pernahkah anda melihat sepatu yang memiliki mulut??...hahahahaha lihat gambar ini:



Sepatu ada mulut dan bau...di tambah lagi menggunakan kaos kaki yang terbuat dari kantong plastik. Apabila anda melihat pasti akan merasa terhibur....heheheh.
Di tambah lagi oknum yang mengenakan sepatu itu bekerja di hotel berbintang dan terkenal. Itulah kitchen Ujung Timur pada saat saya bergabung terasa menghibur, sepatu punya mulut, alas kaki pakai sendal, dan tidak kalah menarik juga sepatu jogging dan olah raga di pakai di area kitchen, serta uniform cooking tidak seragam, ada yang pakai chef jacket merah, ada yang putih, ada yang pakai kaos oblong abu-abu, ada yang merah dan ada yang hitam, bisa di buatkan sebuah lagu yang berjudul Bajuku ada lima sebagian beli sendiri.......

Sesuai dengan instruksi complaint bapak besar , saya selaku executive chef harus memperbaiki hal tersebut dan yang utama sepatu harus bagus,dan jangan ada yang pakai sendal atau sepatu joging di dalam kitchen.


Segera saya mengumpulkan kitchen brigade untuk meeting mencari solusi dan jalan keluar bersama-sama bagaimana cara supaya kita team kitchen brigade bisa memperoleh sepatu yang standard safety. Ada beberapa usulan yang kami dapatkan dan usulan itu kami kemuka-kan dalam Morning Briefing, usulan itu adalah sebagai berikut:


1. Perusahaan membelikan sepatu karena tahun-tahun sebelum nya perusahan juga yang membelikan buat team kitchen dan perlu di ketahui saat itu team engginering semuanya sudah mendapat sepatu dari perusahaan.
"Namun setelah saya usulkan di morning briefing usulan itu tidak di terima".

2. Usulan kedua dalam acara meeting kitchen adalah sebagai berikut : Karena kebutuhan ekonomi dari staff tidak merata dan cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari, maka di sarankan lagi dengan permohonan ke 2 yaitu "perusahaan yang belikan terlebih dahulu kemudian Staff kitchen yang membayar secara kredit lewat pemotongan gaji setiap bulan hingga biaya sepatu lunas.

"Namun usulan permohonan kami tidak di terima tanpa ada alasan maupun basa-basi"


3. Kami tidak menyerah sampai disitu, masih ada saran dan usulan saya di hari berikut nya. Saya Executive chef memiliki Kartu kredit BCA dan saya usulkan bahwa: saya belikan pake kartu kredit saya namun dari accounting akan memotong gaji dari staff kitchen sesuai kesepakatan dan di tanda tangani oleh yang bersangkutan.

" Usulan saya itupun lebih di tolak mentah-mentah dengan jawaban yang sungguh menyedihkan. Jawban nya seperti ini:



"" Bilang sama semua anak KITCHEN kalo tidak mau beli sepatu berhenti bekerja dari sini...OK.....! 
Sangat tegas dan lugas memberikan solusi.

Dengan nada kecewa saya ucapkan baik pak...! terima kasih banyak solusi nya.



Saya terus berpikir dan menganalisa "kok Bapak besar memberikan solusi seperti itu, dimana rasa kebersamaan , dan dimana jiwa kepemimpinan nya dan dimana fungsi seorang pemimpin yang harus DEVELOPMENT bawahan yang menopang dia di atas. Namun itu hanya pendapat saya dalam hati saja yang telah di tuangkan dalam tulisan ini.


Sejujurnya saya merasa malu saat itu dengan Departement Head lain yang berada dalam meeting itu, tapi ngak apa-apa gunakan jiwa bikers nya dan maju terus.

Pada saat itu, kalo ingat kata-kata itu hati saya merasa kecewa dan pingin berhenti kerja aja secepatnya, karena saya merasakan mungkin sudah ngak di terima lagi keberadaan saya di Ujung Timur.

Inilah pengalaman saya sesuai dengan kisah nyata hari-hari terberatku Hotel Ujung Timur........ bersambung ke Jilid 4.

..........................................................


Hari-Hari Karir Berat ku di
Ujung Timur

Jilid 4

PELAJARI  KEJADIAN PERKARA 
BARU MENGHAKIMI ORANG LAIN
KORDINASI BUKAN LANGSUNG VONIS MATI


Pernahkah anda menonton film yang berjudul PRINCES OF PERSIA ? . Yang salah siapa dan yang di hukum siapa? namun semua dari itu ada makna dan tujuan yang tersimpan dalam kharisma seseorang.

Mengingat film itu apa hubungan nya dengan cerita sesuai judul di atas.....cerita ini ngak nyambung kayaknya ya? ...hehehehe bukan nya ngak nyambung tapi coba simak dulu Berita Acara Laporan Analisa Complain tanggal 28 June 2014 Jam 21:56.
























Agak panjang hasil analisa nya ya?? Tahu kah anda betapa sedih nya hati ini ketika di VONIS MEMBIARKAN OPERASIONAL ?? 

Sebetulnya orang yang memvonis tidak bersalah, namun yang bersalah orang yang memberikan laporan tanpa kajian jelas, karena ada sesuatu dan lain hal.

KASIHAN CHEF AXEL dan CHEF Chinese Food
Masuk pagi sampai Pulang malam tapi tidak di hargai hanya dapat tuduhan membiarkan operasional padahal sudah jam 10 malam dan jam kerja sudah lama usai dan ada asistan yang incharge.

Sungguh sedih bercampur marah ketika sebuah masalah langsung di perkarakan tanpa melewati BAP (berita acara pemeriksaan). Para terdakwa sudah di vonis " MEMBIARKAN OPERASIONAL" namun setelah di BAP ternyata tersangka sebenarnya adalah yang melapor...hehehehe ...Lucu ngak ?? Tapi ...! ada tapi nya loh ......

Meskipun sudah tahu pelapor menjadi tersangka, Hakim bapak besar Hotel Ujung Timur memberikan SUAKA kepada tersangka dan mencari tersangka baru lain nya yaitu system.



Saya berpikir kira-kira seandainya suaka itu di berikan kepada saya adalah hal yang wajar telah di BAP kok dan terbukti tidak bersalah. Namun dalam hal ini tersangka yang mendapat suaka...Apa kata dunia???....tapi wes lah ora opo -opo semua ada makna nya.



Cerita nya bukan sudah berakhir masih ada kelanjutannya menyambung permasalahan analisanya tadi.

Sebelum analisa tadi di atas di serahkan kepada bapak besar Hotel Ujung Timur , ada yang sangat menarik apabila di reka ulang peristiwa nya.

Sesuai dengan catatan saya hari itu adalah tanggal merah hari minggu dan semua departmen head libur kecuali saya di suruh masuk karena bapak besar Hotel Ujung Timur bersama ajudan nya akan menemani Mr.Bla-bla FBD jalan-jalan ke lokasi SP (sarana Pemukiman) .

Hari itu saya mendapat SMS tanpa basa basi yang bunyinya sebagai berikut :
MOHON INCHAGRE di Hotel THANKS" dari Pangkat Tinggi FBM. Dengan kebesaran hati, saya langsung bersiap-siap dan menuju hotel tercinta .

Operasional berjalan seperti biasa nya sampai jam 3 ada pesanan dari keluarga OWNER beberapa item menu untuk di take a way (di bungkus bawa pulang ke rumah), di dalam captain order ada menu yang tidak tercetak sehingga tidak di buat oleh Chinese chef , namun di dalam bill terdapat menu sesuai pesanan.

Setelah makanan sampai ke rumah, item menu udang cabe garam nya tidak ada, maka saat itulah kekacauan timbul dalam dunia Hotel Ujung Timur, chef Chinese di telp dari berbagai sumber untuk di hakimi, namun semua dari itu adalah merupakan tanggung jawab Executive Chef.

Hingga menjelang malam saya lagi incharge berdiri di dekat cashier sambil memegang berita acara yang sudah anda baca tadi di atas. Beberapa saat kemudian Bapak Besar Hotel Ujung Timur di dampingi pak Bla-bla yang baru kembali dari jalan-jalan memasuki area Coffee Shop.

Bapak Besar melihat saya dengan wajah marah dan dengan nada marah berkata kepada saya.
"Bagaimana sih kerja loe....! Kerja yang benar dong! ....ini pak Amin telphone saya , pak amin SMS saya...kerja yang benar dongggggg....!

Awalnya saya me-nyodorkan script hasil analisa yang kita baca tadi, tapi di tolak dengan tegas sambil berkata "tidakkkkk....! sambil tangan di ayunkan.

Saat itu dengan kesal saya berjalan kedapur, dan terpikir di benak saya untuk menusuk dia dengan pisau aja biar hati ini senang...tapi rencana setan itu di gagalkan oleh rencana TUHAN, hati kecil ku berkata dengan lembut dan mengingatkan kepada saya bahwa "Perusahaan ini bukan milik nenek moyang mu, cepat atau lambat semua yang bekerja disini akan di tendang atau pergi dengan sendiri nya, lakukan yang baik dan berjuanglah, AKU TUHAN ada selalu bersama mu, Kasihilah musuh mu dan ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat"

Saya mengambil Captain Order pesanan yang di buat tadi sesuai system dan memperlihatkan nya kepada bapak besar Hotel Ujung Timur.

Setelah melihat data rill nya saya kira ada solusi lain dan berhenti omelin saya, ternyata saya dapat omelin yang lebih parah lagi.

Isi Khotbah Bapak Besar Hotel Ujung Timur  seperti ini :

" Mulai hari ini Jangan Percaya orang dan jangan percaya System lagi.......!!!!! kontrol-kontrol-kontrol .......!!!! 
( apabila kalo salah ucap jadi Kontol) hehehehehe ice breakers aja ...

"pikiranku berkata pada hati ku, kalo sudah ndak boleh percaya orang dan system bagaimana lagi, Aku percaya TUHAN aja dech! ......"

Apa yang di katakan saat itu saya mencatat nya dalam kertas agar tidak lupa dan bisa di kaji setiap jengkal perkataan nya. Maklum aja mantan Secretaris ICA BPD Papua jadi harus menjadi Notulen terbaik.

Sesuai catatan saya hari itu adalah Minggu 29 Juni 2014 jam 07:15 di pool terace, aku di hajar dengan kulsetjam bukan kultum " alias kuliah setengah jam" di hadapan Mr.Bla-bla FBD Pusat aku di hakimi dengan KULSETJAM dengan khotbah yang menyedihkan. Dalam hati ku berkata Siapa yang salah dan siapa yang di hukum .

Saya merenungkan dan mengkaji beberapa inti dari Khotbah bapak besar , apa maksudnya dan saya jadikan ayat suci sampai saat ini.
" Ayat 1 : Mulai hari ini Jangan Percaya orang
"Ayat 2 : jangan percaya System lagi
" Ayat 3 : kontrol-kontrol-kontrol
Ya kalo sudah begini alangkah baiknya semua yang ada di Hotel Ujung Timur percaya TUHAN saja.....


Saya melakukan kajian lanjut bersama team kitchen tentang ayat-ayat suci di atas



"ayat 1.Mulai hari ini, adalah yang di maksud itu adalah mulai hari Minggu 29 Juni 2014 jam 07:15,
ayat 2.Jangan percaya orang, dalam arti luas "jangan percaya dengan orang-orang yang ada di dalam Hotel...Termasuk Bapak Besar Juga jangan di percaya...... hehehehe.

Menurut saya kalo sudah tidak saling percaya jadinya akan saling curiga dan sesungguhnya menimbulkan perasaan yang tidak nyaman dalam bekerja. Apabila sudah tidak percaya dengan orang-orang yang ada di dalam hotel secara otomatis SYSTEM nya juga jangan di percaya, karena pada intinya system dalam Hotel Ujung Timur di gerakkan oleh orang-orang yang ada di dalam nya.

Dalam pikiran ku bertanya kira-kira ada alasan lain bapak besar mengatakan itu itu kepada saya...............jangan-jangan sudah memberikan signal agar saya segera angkat kaki ...



ayat3. Selanjutnya kontrol-kontrol-kontrol .
Definisi 'kontrol' Menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah. pengawasan; pemeriksaan; pengendalian;
Dalam melakukan Kontrol salam sebuah system, sudah tersedia susunan organisasi chartz dari rank file hingga Departmen Head Grade A selanjutnya EXCOM.

Saya belajar meng-analisa bagaimana dan apa yang menyebabkan sebuah system gagal di operasikan, itu karena orang yang menggerakkan system tidak pernah belajar menguasai operasional dan hanya meminta hasil tanpa memberikan development yang sesuai sehingga membuat sebuah system penggerak tidak berjalan sesuai harapan.

Saya melihat dan memperhatikan secara detail selama saya bergabung dengan Hotel Ujung Timur, bapak besar , tidak ada program developmet kepada bawahan nya, pada hal untuk menopang kepemimpinan nya di butuhkan development kepada bawahan nya agar system penopang bisa kuat dan dan bisa di percaya.

Saya pernah mendapatkan atasan yang menurut penilaian saya sungguh bijaksana ketika mendapatkan laporan dari berbagai sumber.

General Manager itu bernama , bla-bla , dan beberapa GM lain nya, saya lebih suka dengan gaya kepemimpinan nya, beliau juga memberikan mandat kepada semua menteri nya bahwa hal sekecil apapun segera lapor kepada nya namun apabila melapor harus sudah di folow up dan sudah ada solusi nya.

Apabila belum dapat solusi nya di meetingkan untuk mencari solusi nya. itulah seorang pemimpin yang memiliki Kharisma, melihat persoalan secara objective tanpa pandang bulu.


Di Hotel Ujung Timur sebuah laporan sangat baik di laporkan kepada atasan dan lebih baik pula apabila atasan tersebut mengkaji secara objective apakah laporan itu benar atau tidak? Jangan hanya melihat satu sisi yang mana seorang sahabat atau pencari muka untuk menutupi kekurangan diri sendiri dan si pencari muka yang nota bene sahabat karib nya.


Pemimpin yang melindungi orang yang salah atau dalam arti lain pilih kasih, pasti akan merusak citranya sendiri, tetapi seorang pemimpin yang dengan sigap memberikan solusi dan melihat secara objective sebuah masalah pasti akan di segani oleh berbagai pihak. 

Kita bekerja di perusahaan milik orang lain ,saya yakin dalam semua yang saya alami pasti ada makna nya, aya yakin kita tidak selamanya bekerja disini, suatu saat pasti di tendang atau pergi dengan sendirinya.


........................................................................................................................................................

Kisah Cerita Pangkat Tinggi
Pada suatu malam setelah itu juga ,ajudan bapak besar Mr.FBM membuat kekacauan di kitchen dengan berdalil bahwa "PANGKAT DIA LEBIH TINGGI DARI SAYA JADI DIA BERHAK MEMERINTAH SAYA DAN KITA SEMUA YANG ADA DI KITCHEN", datang di dapur dan ngomel sambil marah-marah tanpa sopan santun, sehingga menimbulkan pertengkaran di area dapur.


saya menjadi bingung dan bertanya-tanya dalam hati ada apa sesungguhnya, apa maksudnya pangkat dia lebih tinggi, kalo lebih tinggi kok ngak ada program event yang di susun kerja disini 'kayak Rank File aja..

Tampa sadar Saya mengambil pisau daging untuk menyerang dia, karena emosi saya tidak bisa di kendalikan, 3 rekan kerja saya di dapur  memeluk saya dengan erat, menahan saya sampai tidak bisa bergerak sambil menenangkan saya, itu adalah pengalaman yang buruk buat karir saya.

Saya tahu Mr. FBM adalah Bawa-an  dari Bapak Besar  sehingga kesalahan apapun yang dia perbuat, saya lah yang menjadi kambing hitam untuk di sembelih, hal ini tidak di lakukan secara sembunyi-sembunyi tapi di lakukan secara nyata terang-terangan, sehingga membuat  emosi  yang di simpan meledak pada saat itu.

Saya berpikir bapak besar seharus nya berada di posisi tengah yang membangun team sehingga kita bisa menjadi team yang baik, namun kenyataan nya beliau selalu dan selalu menyembunyikan kesalahan FBM yang nota bene adalah Anak Buah nya dari masa ke masa dan mengorbankan orang lain untuk membela kesalahan itu.

Setelah saya menyerahkan surat pengunduran diri, suasana damai di hati dan operasional kerja sudah tidak sama seperti sebelum mengundurkan diri yang mana, "mereka saya nilai mencari-cari kesalahan saya agar saya gerah dalam bekerja.

Senyum bahagia terlihat di bibir mereka yang tidak suka dengan kehadiran saya di Hotel Ujung Timur, dalam nya laut bisa di ukur tapi dalam nya hati manusia siapa yang tahu, hanya TUHAN yang tahu, tapi belum tentu TUHAN akan memberitahukan kepada kita.


Beberapa hari setelah saya joint bekerja di Hotel Ujung Timur saya sudah mendapat informasi dari berbagai sumber bahwa tidak ada satupun executive chef yang keluar dari SBME secara baik-baik, semua nya melarikan diri karena jengkel karena mendapat tekanan yang sengaja di cari-cari oleh beberapa Oknum, beberapa orang bertaruh pasti saya juga akan lari dari sini secara ninja, namun pribadi saya tidak seperti itu meskipun keadaan iklim kerja tidak bersahabat tetap saya komitment untuk pergi dengan damai.

Hari-berganti hari , hati dan pikiran saya sangat marah ketika mengingat kisah-kisah yang terjadi di atas, namun saya berjanji pada diri sendiri untuk melepaskan semua amarah itu sebelum keluar dari Hotel Ujung Timur dengan bertemu dengan yang bersangkutan dan memberikan catatan saya ini.

Namun sebelum keluar, ada salah satu orang kepercayaan Owner yang juga sering di jelek-jelekan oleh mereka, membaca tulisan dalam blog yang telah saya launching, beliau meng copy lalu men cetak dan memberikan kepada owner catatan isi hati saya yang di tuangkan dalam blog itu.

Saya di panggil oleh bapak besar ,  kemudian di sidang dalam office nya, dalam sidang itu saya mempunyai kesempatan yang banyak untuk mencurahkan isi hati saya, yang sudah 8 bulan saya simpan dalam hati.

Dalam sidang debat pendapat  saya menang mutlak karena saya benar-benar menceritakan kejadian yang sungguh nyata terjadi. Saat itu saya di usir dengan catatan tinggalkan hotel dan area Mess dalam 12 jam.

Saya menggunakan 12 jam itu dengan baik, mulai dari pesan tiket sampai  nginap sementara di Rumah Pengusian Rekan Kerja saya Feibe yang baik hati.

Saya bilang rumah pengusian karena sebelum saya, salah seorang executive chef sebelum nya sempat mengungsi kerumah itu juga akibat di perlakukan tidak baik oleh rekan-rekan kerja nya.

Saya berhenti bekerja dari Hotel Ujung Timur, selain terdesak orang tua ku sakit keras dan saya harus pulang kampung, ada suatu kebanggaan buat saya, karena meskipun tekanan begitu berat saya tidak pergi berangkat dengan menggunakan jurus Ninja seperti executive chef sebelum nya, tapi saya di Ninja kan oleh oknum tertentu....hehehe.....

Rekan-rekan kerja lain yang sangat baik dengan saya, kalian akan selalu ada dalam hati sanubari ku, tujuan utama saya bekerja di hotel ujung timur hanya untuk menjalin persahabatan yang baik dengan kalian semua, agar kenangan masa tua ku nanti bahagia dan senang melihat foto-foto kenangan yang sudah kita buat bersama.







Bersambung .....................................................!